Jumat, 21 Agustus 2020

Review Ulang Ringkasan Tentang Arus Listrik Searah (Arus DC) Paling Lengkap

   Selamat malam sahabat SITROTIS (Sistem Kontrol Otomatis) Blog. Pada kesempatan yang sangat baik ini saya bakalan review ulang tentang Dasar Elektro kamu. Supaya makin mahir dengan pelajaran-pelajaran yang lainnya. Karena ini juga ilmunya sangat bermanfaat sekali yang kadang masih banyak mahasiswa atau siswa yang masih bingung sama materi ini.

Gambar 1. Contoh rangkaian arus dc

Arus Listrik Searah (DC)


Gambar 2. Baterai sebagai sumber DC

    Sebelum ke pembahasan yang sesungguhnya. Dalam postingan ini akan membahas tentang info unik terlebih dahulu. Jadi, pernahkah kamu membayangkan jika dunia tanpa listrik? Pasti pekerjaan akan menjadi sulit. Kita tahu kalau hampir semua alat kebutuhan kita menggunakan listrik. Apa saja itu? Contohnya handphone, AC, lemari es, penananak nasi, televisi dan lainnya. Pernah berfikir kamu? kalau gitu darimana kita bisa mendapatkan sumber listrik?
    Sumber listrik dibedakan menjadi dua, antara lain sumber listrik searah (DC) dan sumber arus listrik bolak-balik (AC). Pada gambar di atas, batu baterai merupakan sumber arus listri searah (DC). Dengan baterai ini kita bisa menghidupkan senter ketika listrik padam. Bagaimana cara baterai menghidupkan senter?
    Baterai pada umumnya mempunyai 2 konektror yang ditandai dengan kutub positif dan kutub negatif, terdapat beda potensial. Kutub positif mempunyai beda potensial lebih besar daripada kutub negatif. Sehingga akibat beda potensial itulah yang mengakibatkan adanya arus listrik. Arus listrik akan mengalir dari kutub posituf menuju kutub negatif.
    Dengan kamu mengetahui tentang batrei ini. Kamu akan mempelajari lebih lanjut tentang arus listrik searah (DC). Sehingga kamu akan memahami lebih lanjut tentang listrik dan memanfaatkan listrik dengan efektif.

Info!!!
Kelistrikan
Menghemat listrik setidaknya bisa mengurangi global warming di bumi. Karena listrik diproduksi dari batu bara yang dibakar. Efek pembakaran batu bara ini mengakibatkan polusi udara karena mengandung karbon dioksida yang berpengaruh besar terhadap pemanasan global

1. Alat Ukur Listrik DC.


    Beda potensial dapat diukur dengan alat yang bernama voltmeter. Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik dalam sebuah rangkaian tertutup adalah amperemeter. Amperemeter terdiri atas galvanometer yang dihubungkan paralel dengan resistor yang memiliki nilai hambatan yang rendah.
    Amperemeter merupakan alat ukur arus listrik dipasang secara seri pada rangkaian. Sehingga kamu akan mengetahui besar kuat arus listrik yang mengalir melalui penghantar dengan melihat jarum penunjuk. Pembacaan jarum penunjuk harus tegak lurus. Penyimpangan jarum harus sebanding dengan arus yang melewatinya. Kuat arus yang terukur bisa dihitung sebagai berikut.

Nilai yang terukur = (Nilai pembacaan / skala penuh) x range

     Perhatikan ilustrasi amperemeter analog sebagai berikut.
Gambar 3. Ilustrasi Amperemeter Analog

    Jika kamu membaca petunjuk jarum pada skala penuh 100. menggunakan range 200 mA. yang ditunjuk oleh jarum / pointer yaitu 60. Maka besar arus yang terukur antara lain.

    Voltmeter adalah alat ukur untuk mengukur tegangan listrik. Alat ini dipasang secara rangkaian paralel pada rangkaian listrik. Cara menggunakannya terminal negatif meter harus terhubung dengan sisi negatif pada rangkaian dan terminal positif harus harus dihubungkan ke posisi positif rangkaian.

    Perhatikan gambar dibawah ini.

Gambar 4.  Pengukuran Menggunakan Voltmeter Analog

    Pointer menunjukkan angka 15. Batas ukur pada voltmeter adalah 50V dan skala maksimalnya adalah 50 V. Maka tegangan yang  di hasilkan adalah.

Rumus:  
Hasil:

2. Beda Potensial dan Arus Listrik


    Suatu benda yang dikatakan memiliki potensial adalah apabila benda tersebut memiliki muatan positif lebih banyak daripada muatan positif pada benda lain.Pada rangkaian DC yang berfungsi sebagai tegangan yaitu baterai dan aki. Karena pada kutub-kutub baterai dan aki sudah ada beda potensialnya yang disebut GGL (Gaya Gerak Listrik). Besar ggl pada baterai adalah 1,5 volt sedangkan pada aki adalah 12 volt. Artinya batu baterai menggunakan energi sebesar 1,5 Joule untuk memindahkan muatan sebesar 1 coulumb. Secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut
Keterangan:
ΔV = beda potensial (volt atau V)
W   = energi (joule atau J)
Q    = muatan listrik (coloumb atau C)

Tabel 1. Nilai Tegangan
Sumber Tegangan (Pendekatan)
Awan petir ke tanah 108 V
Jalur daya tegangan tinggi 105 V
Catu daya untuk tabung TV 104 V
Starter Mobil 104 V
Listrik Rumah 102 V
Baterai Mobil 12  V
Baterai Senter 1,5 V
Potensial diam antara membran saraf 10-1 V
Perubahan potensial pada kulit (EKG dan REG) 10-4 V
     
   Arus listrik adalah muatan-muatan listrik yang melewati penghantar setiap waktu. banyak muatan (Q) melewati penghantar dalam satuan waktu (t). Rumusnya seperti dibawah ini:
Keterangan:
t = arus listrik (A)
Q = jumlah muatan (C)
t = waktu (s)
    Jika terdapat n elektron yang mengalir, maka total muatan Q dapat dinyatakan.
Keterangan:
e = muatan elektron (1,6 x 10-19C)

     Pada pengukuran kuat arus listrik, amperemeter disusun seri pada rangkaian listrik. Arus listrik akan mengalir pada rangkaian tertutup. Kuat arus yang mengalir pada ampermeter sama dengan arus yang mengalir pada penghantar. Untuk menyambung dan memutus aliran listrik maka digunakan yang namanya sakelar. Cara kerja sakelar adalah ketika sakelar ON rangkaian listrik tertutup sehingga arus listrik mengalir. Sedangkan ketika sakelar OFF rangkaian listrik akan terbuka dan arus listrik terputus.
Gambar 5. Contoh amperemeter rangkaian seri

3. Hukum Ohm dan Hambatan Listrik


a. Hukum Ohm


       Penemu hukum Ohm adalah George Simon Ohm yang berbunyi "Pada suhu tetap, kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar berbanding lurus dengan beda potensial ujung-ujung penghantar".

     I ~ V
    
   Hitungan sistematis hukum Ohm adalah
  Keterangan:
V = beda potensial / tegangan listrik (V)
I = kuat arus listrik (A)
R = hambatan penghantar (ohm=Ω)

b. Hambatan Listrik


    Hambatan listrik adalah sesuatu yang menahan aliran listrik. Hambatan listrik bisa disebut resistansi. Hambatan jenis bergantung pada panjang, luas penampang dan jenis kawat. Berdasarkan hasil banyak percobaan yang sudah dilakukan. Banyak buku yang mengatakan kalau besarnya hambatan kawat sebanding dengan panjang kawat dan berbanding terbalik dengan luas penampang kawat.
      Hambatan jenis adalah besar hambatan kawat untuk satuan panjang dan satuan luas penampang masing-masing jenis kawat. hambatan jenis kawat berbeda-beda tergantung dari jenis kawat. Di bawah ini merupakan konsep hambatan kawat.
Penjelasan:
R = hambatan kawat
ρ = hambatan jenis (Ωm)
A = luas penampang kawat (m2)
L = panjang kawat (m)

    Peningkatan suhu suatu konduktor / kawat penghantar juga meningkatkan hambatan jenis bahan. Koofisien suhu resistivitas (α) adalah besaran yang menunjukkan karakteristik perubahan hambatan jenis akibat perubahan suhu. Dibawah ini merupakan persamaannya.


Keterangan:
α  = koofisien suhu resistivitas (°C)-1
ρ  = hambatan jenis pada suhu T (Ωm)
ρ0 = hambatan jenis pada suhu T0(Ωm)
T  = Temperatur (°C)

   Di bawah ini merupakan nilai hambatan jenis pada masing-masing jenis kawat. Seperti pada tabel dibawah ini

Tabel 2. Hambatan Jenis 
Bahan Hambatan Jenis (Ωm) Koefisien Suhu Resistivitas
Konduktor
 - Perak
 - Tembaga
 - Emas
 - Aluminium
 - Tungsten
 - Besi
 - Platina
 - Raksa
 - Nikon (Logam campuran
   Ni, Fe, Cr)

1,59 x 10-8
1,68 x 10-8
2,44 x 10-8
2,65 x 10-8
 5,6 x 10-8
9,71 x 10-8
10,6 x 10-8
 98 x 10-8
100 x 10-8

0,0061
0,0068
0,0034
0,00429
0,0045
0,00651
0,003927
0,0009
0,0004
Semikonduktor
  - Karbon (Grafit)
  - Germanium
  - Silikon

(3-6) x 10-5
(1-1500) x 10-3
0,1 - 60

-0,0005
-0,05
-0,07
Isolator
  - Kaca
  - Karet padatan

109-1012
1013-1015

-
-

  Jenis-jenis hambatan listrik

  

   1. Resistor tetap

Gambar 6. Resistor

    Pada gambar di atas. Pada resistor tetap terdapat nilai hambatannya. Nilai hambatan itu disimbolkan dengan warna-warna yang melingkar pada kulit luarnya yang disebut dengan cincin. Nilai resistansi dihitung dari warna cincin pada kulit resistor.

Tabel 3. Nilai Pita pada Resistor
Warna Pita 1 Pita 2 Pita 3 Pita 4
Angka I Angka II Pengali Toleransi
Hitam 0 0 100 1%
Cokelat 1 1 101 2%
Merah 2 2 102 3%
Jingga 3 3 103 4%
Kuning 4 4 104 -
Hijau 5 5 105 -
Biru 6 6 106 -
Ungu 7 7 107 -
Abu-abu 8 8 108 -
Putih 9 9 109 -
Emas - - 0,1 5%
Perak - - 0,01 10%
Tak berwarna - -

20%

   2. Resistor variabel 


Gambar 7. Resistor Variabel (Potensiometer)

       Salah satu contoh resistor variabel adalah resistor geser potensiometer. Prinsip kerjanya yaitu dengan memutar putaran potensio untuk menambah dan mengurangi nilai hambatan. Untuk mengukur nilai hambatan dengan menggunakan ohmmeter.

4. Rangkaian Hambatan


    Rangkaian hambatan ada dua macam yaitu rangkaian hambatan seri dan rangkaian hambatan paralel. Semua akan diringkas di bawah ini.

a. Rangkaian Hambatan Seri

 

Gambar 7. Rangkaian Hambatan Seri dan Rangkaian Pengganti Seri

    Ciri dari rangkaian hambatan seri adalah hambatan yang disusun seri yang dihubungkan dengan sumber tegangan. Tegangan yang dihasilkan pada tiap-tiap ujungnya berbeda sedangkan arusnya sama. Rangkaian seri dapat disimpulkan seperti ketentuan dibawah ini.
Vs = V1 + V2 + V3 + ......+ Vn
I1 = I2 = I3 =.................= In
    Menurut hukum ohm, V=IR, bisa dibuktikan kalau.
Rs = R1 + R2 + R3 + .....+Rn
    Hambatan seri selalu besar karena jumlah dari hambatan-hambatan yang dipasang.

b. Rangkaian Hambatan Paralel

Gambar 7. Rangkaian Paralel

    Ciri rangkaian hambatan paralel adalah hambatan yang disusun paralel yang di hubungkan dengan sumber tegangan. Maka tegangan yang dihasilkan sama sedangkan arusnya berbeda.
 V1 = V2 = V3 = ........= Vn
Ip +  I1 + I2 + I3 +........+ In
 
   Menurut hukum ohm, V=IR, maka bisa dibuktikan
 1   =   +  +  + ........   1
Rs    R1    R2    R3             Rn
  Hambatan paralel selalu lebih kecil.
 

4. Gaya Gerak Listrik (GGL)


    Gaya gerak listrik terdapat pada baterai dan aki. Di sebut GGL karena kemampuan menghasilkan energi listrik berasal dari kimia. Baterai / aki dihubungkan dengan rangkaian, maka akan menghasilkan arus listrik yang mengalir. Menurut hukum ohm besarnya kuat arus didapat dari

Keterangan:
I = arus listrik (A)
R = hambatan (Ω)
ε = GGL baterai (V)
r = hambatan dalam baterai (Ω)

Persamaan di atas juga dapat ditulis seperti di bawah ini:
   
  IR =  ε - Ir
  V =  ε - Ir

  Tegangan V disebut tegangan baterai, yaitu kutub-kutub baterai pada saat ada arus listrik. Jika terdapat dua atau lebih sumber GGL yang sama (misalnya baterai) yang disusun seri, tegangan total dinyatakan sebagai sumber aljabar dari tegangan masing-masing sumber GGL. Jika terdapat n buah sumber tegangan GGL dirangkai secara seri maka sumber tegangan pengganti akan memiliki GGL sebesar:
    Kuat arus yang mengalir pada hambatan (R) adalah
   Tetapi, jika sumber GGL tersebut disusun secara paralel ternyata mampu membangkitkan arus yang lebih. Hambatannya dinyatakan sebagai berikut.
    Dengan demikian nilai kuat arus yang melewati hambatan (R) bisa diketahui lewat.

 

5. Hukum Kirchhoff


   Hukum Kirchhoff di temukan oleh Gaustav Robert Kirchhoff. Hukum Kirchhoff meliputi Hukum Kirchhoff 1 dan Hukum Kirchhoff II. 

a. Hukum Kirchhoff 1


    Hukum Kirchhoff 1 berbunyi "Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan jumlah arus yang keluar dari titikcabang tersebut." Secara sistematis hukum kirchhoff I sebagai berikut.
  
Gambar 8. Hukum Kirchoff 1

   Pada gambar di atas persamaan pada titik cabang A sebagai berikut:

b. Hukum Kirchhoff II


    Hukum Kirchhoff II berbunyi "Jumlah perubahan potensial yang mengelilingi lintasan menutup pada suatu (loop) harus sama dengan nol." Secara sistematis hukum kirchhoff II sebagai berikut.
 
 Keterangan:
  ε = Gaya Gerak Listrik (GGL) (V)
  I = Kuat Arus (A)
  R = Hambatan (ohm=Ω)
  Σ = Jumlah

6. Peralatan Listrik DC dalam Kehidupan Sehari-hari


    Sumber arus (DC) sering disimpan dalam baterai, contohnya baterai yang digunakan untuk menghidupkan jam dinding, senter, mainan anak misalnya mobil-mobilan, robot, dan lainnya. Karena peralatan tersebut menggunakan listrik searah (DC). Prinsip kerja arus DC adalah beda potensial pada  ujung-ujung sumber tegangan sehingga menyebabkan arus listrik mengalir melalui rangkaian dari kutub positif sumber tegangan ke kutub negatif.
      Sumbet arus (DC) juga disimpan dalam akumulator (Accu). Penggunaannya pada kendaraan bermotor seperti pada mobil dan sepeda motor. Rangkaian listrik yang dihasilkan untuk menyalakan rangkaian lampu. untuk menyalakan klakson untuk menyalakan radio dan alat elektronik lainnya.

   Sekian yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf apabila ada yang kurang. karena ini materi review. Kritik dan saran jangan lupa ya. Supaya saya bisa memperbaiki tulisan ini.

Sumber: Buku Fisika XII. Catatan kuliah rangkaian listrik dan Pengukuran Besaran listrik


Read More

Jumat, 14 Agustus 2020

Tutorial TIA Software Yang Paling Mudah Untuk Membuat Program Ladder Pemula

    Selamat siang sahabat SITROTIS (Sistem Kontrol Otomatis) Blog. Pada kesempatan yang baik ini saya akan membahas tentang bagaimana tutorial bikin diagram ladder PLC sederhana saja menggunakan TIA Portal versi 13. Dibawah ini saya akan membahasnya dengan mudah. Supaya belajar kalian menjadi mudah. Sebelumnya tutorial ini saya mengacu pada e-book modul 3 yang berjudul "Pemrograman Ladder, Penglamatan dan Akses Digital I/O Pada PLC Siemens CPU1215C AC/DC/Relay". Saya bakalan ulas selengkapnya dibawah ini.

Tutorial Software Yang Paling Mudah Untuk Membuat Program Ladder Pemula TIA (Totally Integrated Automation) Portal Versi 13 Siemens


Gambar 1. Tampilan Tia Portal V13

   TIA Portal (versi 13) merupakan software yang digunakan untuk membuat program (LAD, STL maupun FBD) untuk PLC buatan Siemens. Selain itu draf terintegrasi pada TIA Portal melangsungkan programmer PLC bisa sekaligus bikin aplikasi HMI/SCADA (Human Machine Interface/Supervisory Control and Data Acquisition), ditambah lagi berbagai fungsi yang berkaitan dengan otomasi industri.
  TIA Portal dijalankan pada komputer pengguna yang dikenal user. Diagram tangga yang sudah selesai dibikin bisa disimulasikan dengan aplikasi PLC-SIM maupun bisa langsung di download ke PLC. Software TIA Portal yang ada di komputer terhubung ke PLC melalui kabel ethernet, meskipun dapat pula terhubung secara wireless.
   Setelah software TIA Portal terinstall pada komputer, pengguna bisa segera memulai untuk bikin project baru untuk menuliskan diagram tangga. Berikut step by step untuk membuat project baru:
  • Klik shotcut TIA Portal pada desktop
  • Setelah halaman muka TIA Portal terbuka, pilih → Create new project → startup → Create. Beri nama, lokasi dan deskripsi project tersebut, seperti pada Gambar 2.
Gambar 2. Halaman muka TIA Portal untuk membuat project baru
  • Setelah project dibuat, lanjutkan ke First steps → Configure a device.
  • Klik Pilih perangkat (PLC/HMI/PC System) yang sesuai keinginan seperti pada Gambar 3.  Contoh, untuk menambah PLC CPU1215C bisa dilakukan step berikut Add new device → Controllers → Simatic S7-1200 → CPU → CPU1215C AC/DC/Relay→ 6ES7 215-1BG31-0XB0 → Insert
  
Gambar 3. add new device
  •  Sekarang, tampilan TIA Portal akan otomatis berubah ke project view dengan layar hardware /device configuration seperti pada Gambar 4.
  •  Pada Halaman ini, jika diperlukan modul lainnya dapat ditambahkan melalui hardware catalog (di bagian kanan layar)
  • Pada “Properties” PLC (bagian bawah gambar PLC) terdapat banyak item mengenai fitur-fitur PLC yang dapat dilihat termasuk:
          - PROFINET Interface – pengaturan komunikasi seperti alamat IP
          - DI 14/DQ 10 – pengaturan digital I/O termasuk pengalamatan
          - AI 2/AQ 2 – pengaturan analog I/O termasuk pengalamatan
          - High Speed Counter
          - Pulse Generator/PWM
          - Web Server Halaman
Gambar 4. Halaman Device Configuration
  • Setelah itu, user dapat mulai membuat program diagram tangga dengan terlebih dahulu membuat blok baru. Pada panel dibagian kiri (Project Tree) → PLC_1 → Program Blocks → Add new Blocks akan menampilkan jendela Add New Block, pilih blok yang diinginkan. Contoh pada Gambar 5. Menambahkan blok Function baru dengan nama Block_1 dengan pilihan Language LAD (program PLC akan ditulis menggunakan diagram tangga). Blok yang sudah di add akan tampil pada panel Project Tree dibagian Program Blocks.
Gambar 5. Membuat blok baru
  • Kemudian klik ganda pada blok baru di Project Tree. TIA Portal akan membuka halaman baru berupa layar kerja tempat user menuliskan diagram tangga. Lihat Gambar 6.
  • Perintah-perintah diagram tangga terletak pada panel bagian sebelah kanan, user tinggal drag and drop pada perintah yang diinginkan ke layar kerja
  • Variabel lokal bisa dideklarasikan melalui panel diatas layar kerja utama.
Gambar 6. Layar kerja
  • Tag/label/variabel dituliskan diatas instruksi dan dapat langsung didefinisikan dengan meng-klik kanan nama tag → define tag → akan muncul jendela untuk mendefinisikan tag meliputi jenis tag (section tag), alamat, tipe data dan lainnya. Bisa dilihat pada gambar 7.
Gambar 7. Mendefiniskan sebuah tag
  •  Setelah program selesai dibuat, user dapat mengecek program apakah terjadi kesalahan seperti instruksi yang tidak lengkap, dengan meng-klik icon Compile pada menu bar bagian atas dari layar kerja. Bisa dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Compile
  • Setelah tidak ditemukan kesalahan, program dapat di-download ke PLC dengan menekan icon Download to Device pada menu bar. Pastikan komputer yang sudah terinstall TIA Portal memiliki alamat IP yang sekelas dengan IP PLC. (Gambar 9) 
Gambar 9. Download to device
  • User dapat mengamati kondisi status tag dengan meng-online-kan TIA Portal dengan PLC serta menekan icon Monitoring On/Off. (Gambar 10)
Gambar 10. Online dan monitoring

Section dan Nama Tag


    Ketika user mendeskripsikan tag/label/variabel baru maka akan diberi beberapa pilihan yang ditunjukkan pada menu Section. Pengertian section sama dengan cakupan tag tersebut bisa dikenali. Pilihan pada section adalah:
  • Local Temp: tag penyimpan sementara bersifat lokal (hanya dikenal oleh program dalam blok tempat tag tersebut didefinisikan)
  • Local InOut: tag penyimpan data yang dapat berfungsi sebagai input maupun output, yang bersifat lokal (hanya dikenal oleh program dalam alur tempat tag tersebut didefinisikan)
  •  Local Out: sebagai keluaran yang bersifat lokal
  •  Local In: sebagai masukan yang bersifat lokal
  •  Global Memory: tag/variabel global yang dapat diakses/dikenali program di blok manapun
  •  Global Input: tag masukan bersifat global
  •  Global Ouput: tag keluaran bersifat global
    Pemilihan nama tag/variabel harus memenuhi syarat sebagai berikut:
  • Huruf, angka, karakter khusus diperbolehkan
  • Tanda petik tidak diperbolehkan

 

Tipe Data


Tipe data yang kompatibel dengan PLC seri S7-1200 (termasuk CPU1215C) ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Tipe Data PLC S7-1200
Tipe Data Panjang
BOOL 1 bit
SINT 1 byte
INT 2 bytes
DINT 4 bytes
USINT 1 byte
UINT 2 byte
UDINT 4 bytes
REAL 4 bytes
LREAL 8 bytes
TIME 4 bytes
DATE 2 bytes
DTL 12 byte
8 bytes
TIME_OF_DAY, TOD 4 bytes
STRING (2+n) bytes, n = 0 to 254
WSTRING (4+2*n) bytes, n = 0 to 254
(4+2*n) bytes, n = 0 to 4094
(4+2*n) bytes, n = 0 to 65534
CHAR 1 byte
Array of CHAR ----
BYTE 1 byte
WORD 2 bytes
DWORD 4 bytes
LDT 8 bytes
DATE_AND_TIME 8 bytes

Pengalamatan tag


    Penulisan alamat tag bisa mencontoh aturan pada Tabel 2 dibawah ini yang merupakan contoh untuk tag memory global bertipe data byte dapat dialamati dengan %MB 10, penjelasannya M memberitahukan sebuah tag yang menuju pada memori dengan tipe data byte beralamatkan 10.

Tabel 2. Pengalamatan Tag
Area Operand
(mnemonik international)
Deskripsi Tipe data Format
(diawali %)
Area Alamat
(S7-1200)
I Input bit BOOL I x.y 0.0..1023.7
I Input (64-bit) LWORD, LINT, ULINT, LTIME, LTOD, LDT, LREAL, PLC, data type I x.0 -
IB Input byte BYTE, CHAR, SINT, USINT, PLC data type IB x 0..1023
IW Input word WORD, INT, UINT, DATE, S5TIME, PLC data type IW x 0..1022
ID Input double word DWORD, DINT, UDINT, REAL, TIME, TOD, PLC data type ID x 0..1020
Q Output bit BOOL Q x.y 0.0..1023.7
Q Output (64-bit) LWORD, LINT, ULINT, LTIME, LTOD, LDT, LREAL, PLC data type Q x.0 -
QB Output byte BYTE, CHAR, SINT, USINT, PLC data type QB x 0..1023
QW Output word WORD, INT, UINT, DATE, S5TIME, PLC data type QW x 0..1022
QD Output double word DWORD, DINT, UDINT, REAL, TIME, TOD, PLC data type QD x 0..1020
M Memory bit BOOL M x.y 0.0..8191.7
M Bit memory (64-bit) LREAL M x.0 0.0..8184.0
IB Input byte BYTE, CHAR, SINT, USINT, PLC data type IB x 0..1023
M IBit memory (64-bit) LWORD, LINT, ULINT, LTIME, LTOD, LDT M x.0 -
MB Memory byte BYTE, CHAR, SINT, USINT MB x 0..8191
MW Input byte WORD, INT, UINT, DATE, S5TIME MW x 0..8190
MD Memory double word DWORD, DINT, UDINT, REAL, TIME, TOD MD x 0..8188
T Time function (for S7-300/400 only) Timer T n -
C Counter function (for S7-300/400 only) Counter Z n
C n
-


Komunikasi PLC dengan TIA Portal pada Komputer (PC/Laptop)


   Ketika sedang memprogram PLC melalui TIA Portal pada komputer membutuhkan koneksi TCP/IP. Supaya komputer dan PLC dapat saling berkomunikasi, kedua perangkat tersebut harus memiliki alamat IP yang sesuai.

Mengatur Alamat IP Komputer
  • Buka properti local area network (LAN) melalui → Start → Settings → System control → Network connections → Local Area Connection → Properties (lihat Gambar 11.)
Gambar 11. Properti LAN
  • Pilih properti dari “Internet Protocol (TCP/IP)” melalui → Internet Protocol (TCP/IP) → Properties
  • Setelah muncul jendela “Internet Protocol (TCP/IP) pilihlah “Use the following IP address”. Set “IP Address” dan “Subnet Mask” kemudian tekan “OK”. Gunakan alamat IP: 192.168.0.99 dan Subnet mask: 255.255.255.0 (lihat Gambar 12.)
Gambar 12. Properti TCP/IP

Kebutuhan Peralatan

  •  Modul Power Supply – satu buah
  •  Modul Push Button – satu buah
  •  Modul Lampu (merah, kuning, hijau) – satu buah
  •  Modul Kontaktor – dua buah
  •  Motor AC 1 phase – satu buah
  •  Modul Sensor Fotoelektrik (Omron E3F3-R61) – satu buah
  •  PLC Siemens CPU-1215C (tipe AC/DC/Relay) – satu unit
  •  Komputer dengan TIA Portal – satu unit

  Cukup sekian yang bisa saya ulas pada tutorial kali ini. Semoga bermanfaat. Terimakasih untuk kalian yang sudah mampir ke blog kami. Semoga selalu sehat dan bisa semakin mahir bikin program diagram ladder PLCnya.

Read More

Rabu, 12 Agustus 2020

Apa Sih Enaknya Kuliah Jurusan Teknik Elektro Prodi D3 Teknik Telekomunikasi

   Selamat Malam Sahabat SITROTIS (Sistem Kontrol Otoatis) Blog. Blog yang membahas tentang Dunia Elektro dengan mata kuliah Teknik Kontrol Otomatis. Pasti yang sekarang sedang kuliah di Jurusan Elektro dan lagi menapaki kaki di semester 5 khususnya prodi D3 Teknik Telekomunikasi di Polinema dikenal dengan kampus biru. Dan pastinya lagi pusing-pusingnya ingin mencari materinya, Karena bagi mahasiswa ini materinya sulit di pahami. Tapi untuk adek-adek gemes gak usah khawatir. Karena ada Sitrotis yang akan membantu masalahmu. Hingga saat kami lulus blog ini alhamdulillah masih ada yang pegang. Yang insyaallah bakalan bahas tentang Teknik Kontrol.

Apa Sih Enaknya Kuliah Jurusan Teknik Elektro Prodi D3 Teknik Telekomunikasi Polinema | Anak Telkom Versi Sitrotis Blog


(Sumber: pstt polinema)

   Lho lho.. Kenapa ini kok menuju ke Polinema. Jadi kangen sama suasana kuliah. hikshiks.. Kalau kalian yang masih status Mahasiswa apalagi masih semester 1-5 bakalan kembali ke kampus kalau pandemi sudah berakhir. Tapi kalau angkatan kami? apa bisa? pasti bisa kalau lanjut studi D4 /S2 di sana. Lanjut saja ya. Sekalian aku disini akan bercerita tentang enaknya kuliah di D3 Teknik Telekomunikasi Polinema (Politeknik Negeri Malang). Cerita ini di khususkan untuk adek-adek yang memilih jurusan Teknik Elektro yang program studinya Teknik Telekomunikasi.

Apa sih Enaknya Kuliah Ambil Prodi D3 Teknik Telekomunikasi?


    Kalian waktu memilih kuliah. Apa sudah di pikirkan matang-matang? Apa kalian salah jurusan? Wah kalian itu harus bersyukur banget masuk program studi yang sangat menantang otak dan pikiran. Karena disini kalian akan belajar tentang Teknik Elektro dan juga Teknik Informatika. Keren kan bisa belajar keduanya. Yang merasa salah jurusan jangan salah kalau di jalani ternyata asik banget. Karena sangat bikin kreatif saat waktunya Tugas Akhir.
    Teknik Telekomunikasi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyampaian data dan penerimaan data informasi dari satu tempat ke tempat lain. Kalau zaman dulu melalui kabel kalau zaman sekarang dengan sinyal udah bisa. Apalagi di zaman sekarang sinyal hp udah 4G bahkan sudah 4,5G bentar lagi di Indonesia akan hadir 5G. Oke lanjut saja ke enaknya kalau kuliah ambil Prodi Telkom di Polinema.

1. Satu kelasnya isi maksimal 24 mahasiswa


Ilustrasi kelas TT
    Dulu mungkin waktu masih sekolah menengah. temen satu kelasnya bisa sampai 30 - 40 orang ya. Pasti kalian duduknya akan kurang nyaman apalagi yang duduk di posisi belakang pasti banyak tidurnya. Tapi, kalau kalian masuk poltek dijamin dah satu kelasnya itu isinya hanya 24 mahasiswa. dengan begini kalian bakalan bisa paham sama matkul (mata kuliah) yang disampaikan sama bapak/ibu dosen di kelas. Maaf ini saya ambil di blog sebelah yang pastinya milih mahasiswa polinema,

2. Melatih Disiplin

 

Ilustrasi Disiplin by kajianpustaka com


    Kok bisa disiplin? Iya dong. Mahasiswa Teknik Telekomunikasi Polinema rata-rata jam masuk kuliah banyak jam mulai kuliah pagi jam 7 pagi sudah harus masuk kelas. karena rata-rata dosen tepat waktu masuk kelasnya. Jangan harap kalian telat karena bisa saja langsung kena alpa. Alpa di polinema gak main-main lho. telat hanya 5 menit kena cross 5 jam. tergantung jumlah jam tiap mata kuliah tiap dosen dan SKS (sistem kredit semester).

3. Banyak Tugas Tulis Tangan


By hai grid
    Ini yang sempet tidak paham. Kalian pasti setiap harinya ada tugas. Dan Tugasnya kebanyakan hasil praktikum dengan menggunakan tinta biru. Kenapa kok tidak di print saja? karena semakin tua kita sendiri akan semakin malas membaca. Dan menghindari copy paste tugas. Maka dari itu tulis tangan adalah solusinya. Mekipun nyontek teman tapi, pasti akan di baca yang akibatnya sedikit ilmu akan di serap oleh otak.

4. Di Latih Mandiri dan Kerja Tim

 

Suasana Praktikum di Laboratorium

    Mandiri karena kita akan di hadapkan sebelum memulai mata kuliah pasti ada kuis. Bagaimana cara mencontek coba kalau dalam satu kelas diisi hanya 24 mahasiswa saja. Terus kerja tim akan terlihat saat pelajaran praktikum di kelas seperti tampilan saat praktikum saluran transmisi.

5. Bermacam-macam Dosen


Gambar Dosen lagi Rapat Senat by perspolinema.wordpress.com

    Hahahaha.. Hati - hati sama dosen killer tapi, tetep ada dosen yang baik. Kuncinya itu satu. Ketika kalian kena marah jangan membantah. Itu latihan terhadap mental kalian supaya pas kalian terjun di dunia kerja jadi gak kaget akan yang namanya tekanan. Teknik Keras Lurr..

6. Berangkat Sunset Pulang Sunrise


Quote by selipan com

    Karena jam kuliah teknik apapun sangat padat. Mulai jam 07.00 - 18.15 itu jam kuliah di polinema. Paling enak itu, kalian kos di deket-deket kampus situ biar enak waktu jam kosong bisa istirahat di kos. Biasanya para mahasiswa kalau tidak kost akan ke sekret organisasi bahkan orang yang rajin akan ke perpustakaan. Ada juga mahasiswa yang berwirausaha akan menghabiskan dagangannya seperti yang mengisi blog ini. hehehe Nanti kalian akan merasakan apa yang penulis rasakan.

7. Mahasiswa Laki-laki dan Perempuan Seimbang

 

Sesi foto bareng sebelum foto buat ijazah

    Pasti kalian kalau kuliah di teknik pasti isinya cowok semua. Jangan salah ya, soalnya Prodi Teknik Telekomunikasi ini seimbang lho. kadang ceweknya 10 cowoknya ada 14. eh sama aja ya jatuhnya banyakan cowoknya. heheehe Tapi yang pasti gak bikin minder kok. Karena kekeluargaannya di prodi ini sangat erat banget.

8. Jiwa Kekeluargaan Erat

Sesi foto bersama seprodi TT
   Pernah disuatu masa ada salah satu mahasiswa yang mempunyai masalah bahkan sempet akan di Drop Out.Tapi berkat support dari temen-temen akhirnya mahasiswa itu semangat kembali dan gak jadi DO. Inget ya kalau kalian kuliah di poltek gak ada yang namanya semester pendek kalau kalian punya nilai E di dua mata kuliah. dan jangan Alpa melebihi 50 jam kalau gak salah. Maka bersiaplah menetap dirumah gak usah kuliah lagi karena di keluarkan. Maka kalian kalau kuliah gak usah bandel-bandel deh. Nutut saja. nanti aja kalau jam kuliah berakhir mau bandel ya silahkan. mau ngopi di troroar ya monggo. Ingat jam saja pokoknya.

  Sebenernya kalau di ulas itu banyak banget lho.. Tapi gak apa-apa cukup sekian yang bisa penulis bahas. Jurusan Teknik Elektro dan Prodi Teknik Telekomunikasi itu sangat enak banget. Gak perlu menyesal karena gak bisa di terima di universitas ternama. Tapi sungguh hebat kalau kalian Masuk kuliah di Polinema ini. karena ini sekolah politeknik favorit seluruh Indonesia lhoo.
   Terimakasih untuk kalian yang membaca postingan ini. Mohon maaf untuk para dosen polinema yang ikut membaca juga. Terimakasih sudah membimbing kami hingga sukses. Penulis sangat rindu ingin kuliah lagi. Kalau penulis masih ngumpulin uang lagi buat terusin kuliah di kampus biru lagi. Mohon do'anya ya.. Aamiin.

Read More

Bagaimana Cara Merawat PLC Yang Efektif

  Selamat Siang Sahabat SITROTIS (Sistem Kontrol Otomatis) Blog. Pada kesempatan yang baik ini. saya akan membahas tentang. PLC lagi. Jangan pada bosen ya. Karena ini juga ilmunya sangat penting banget. Karena mengenai cara perawatan PLC. Semua yang ada di bumi harus kita rawat dan PLC pun untuk mengantisipasi terjadinya error harus ada yang namanya perawatan. Oke lanjut saja ke pembahasan.

Bagaimana Cara Merawat PLC Yang Efektif, Penerapan Sistem Preventive Maintenance Pada PLC (Progamable Logic Control)


Gambar 1. Preventive maintenance PLC
(Sumber: automationforum in) 

   Sebelum lebih jauh membaca postingan ini. Kamu bisa baca dulu tentang ilmu dasar PLC dan Hardware PLC. Bisa dengan klik link dibawah ini.

1.  Label "PLC"

   Pada dasarnya PLC di desain tahan tinggi, namun  dapat 'malfunction' jika tidak dipelihara dengan baik. Seperti konektor-konektor pada terminal I/O yang kendur, sekrup yang longgar setelah pemakaian yang lama, debu pada komponen, korosi pada terminal koneksi, PCB/PWB atau konektor lainnya.

   Tempat instalasi PLC harus terhindar dari kondisi;
  • Paparan sinar matahari langsung
  • Suhu ruangan di atas 55 derajat Celcius
  • Kelembaban di atas range 10-90 % RH
  • Kondensasi pada perubahan suhu mendadak
  • Garam
  • Gas yang mudah terbakar
  • Basah
  • Oli
  • Bahan kimia

     Cek Power supply :

    Apabila suplai tegangan jatuh di bawah 85% selama 10 nS untuk power supply AC atau 2 mS untuk power supply DC, PLC akan berhenti beroperasi dan semua output akan OFF.

     Cek Baterai PLC :

     Biasanya terdapat baterai yang tahan selama 5 tahun untuk back-up data, sedang pada mesin yang lain data diback-up oleh kapasitor di RAM yang dapat bertahan selama 20 hari. 
    Yang dimaksud dengan pemeliharaan PLC Pneumatik adalah segala upaya atau kegiatan yang sengaja dilakukan terhadap PLC Pneumatik dengan mengikuti suatu prosedur yang sistematik dengan tujuan agar PLC Pneumatik yang kita miliki dapat digunakan dengan lancar, aman dan secara teknis maupun ekonomis berumur panjang (awet). Untuk mencapai tujuan tersebut, secara sistematika kegiatan pemeliharaan dapat kita kelompokkan menjadi kelompok pemeliharan pencegahan (prevetive maintenance).

1.  Preventive Maintenance


    Perawatan yang bertujuan menjaga peralatan dan fasilitas dalam kondisi operasi yang baik dengan melakukan pemeriksaan sistematis, deteksi, dan koreksi kegagalan baru baik sebelum terjadi atau sebelum kegagalan berkembang menjadi kegagalan yang lebih besar.
    Maintenance, terhitung testing, pengukuran, adjustments, dan penggantian spare part, hal ini dikerjakan untuk mencegah kegagalan sebelum hal tersebut bisa terjadi.
Beberapa keuntungan jika kita melakukan Preventive Maintenance antara lain:
  • Peningkatan kehandalan sistem.
  • Penurunan biaya penggantian.
  • Penurunan downtime sistem.
  • Lebih baik dalam manajemen persediaan suku cadang.
    Preventive Maintenance dapat diterapkan untuk semua peralatan, namun dalam artikel ini akan dikhususkan pada PLC system. Seperti kita ketahui PLC merupakan peralatan yang sangat penting dalam sebuah plant.Kegagalan pada system ini dapat menyebabkan partial plant shutdown maupun total plant shutdown.Untuk itulah perawatan pada system ini sangatlah penting untuk dilakukan.Dengan demikian kemungkinan kegagalan dapat dikurangi.

    1. Parameter Fisik dan Kinerja Sistem Dalam Pemeliharaan PLC


      Parameter fisik dan non fisik yang perlu di perhatikan
  •   Aspek fisik yang perlu di perhatikan:
       a.  Tingkat Deposit debu pada perangkat
             Ditandai dengan adanya penebalan debu pada sekitar perangkat PLC
       b.  Timbulnya korosi
            Ditandai dengan adanya perubahan wana dari logam.logam menjadi kusam
       c.  Genangan air pada sekitar tempat instalasi PLC
            Diakibatkan kurang terawatnya tempat kerja  
  •    Aspek non fisik yang perlu di perhatikan:
       Selain parameter fisik dari PLC parameter non fisik juga mempengaruhi kinerja system dari PLC yang mulai tidak normal.kinerja non fisik yang perlu di perhatikan antara  lain yaitu:

      a.  Nilai tegangan kerja.
           Nilai dari tegangan kerja pada PLC harus pada nilai tegangan kerja standart/acuan
      b.  NilaiArus saat beroprasi
        Nilai dari arus Iput maupun output harus di perhatikan.karan dapat mempengaruhi kinerja system(sesuai dengan parameter)
      c.   Suhu pada saat peroperasi
       Suhu pada saat beroprasi juga sangat mempengaruhi system pada saat beroprasi. karena merupakan salah satu aspek yang sangat penting dari PLC (harus pada suhu yang di tetapkan)
     d.   Start up ketika system pertama di jalankan.
     e.    Electrical noise
     f.    Antivirus

   2. Metoda Monitoring.


      Dalam monitoring PLC bisa diterapkan metoda monitoring antara lain.

    a.  Aspek Fisik
  • Monitoring tingkat deposit (ketebalan) debu pada plc dengan cara melakukan peninjauan rutin dan peninjuan secara visual.
  • Monitoring korosi pada system karena akibat factor lingkungan,dengan melakukan tinjauan rutin dengan cara visual
  • Memonitoring adanya genangan air pada tempat instalasi.ruang kerja dari plc dengan melakukan peminjauan visual secara rutin dapa tempat kerja

   b.  Apek Non Fisik
  • Memonitoring tengan kerja pada (I/O) dengan cara melakukan pengukuran pada input maupun output dari PLC (tegangan input maupun output harus sama dengan tegangan referensi yang di terapkan)
  • Memonitoring arus input maupun arus output pada saat system PLC sedang beroprasi dengan cara menggunakan alat ukur.arus input maupun nilai arus input maupun arus output harus tidak melebihi nilai dari arus input maupun arus output pada saat system sedang bekeja
  • Memonitoring suhu pada perangkat dengan cara melakukan pengukuran suhu ketika system mulai beroprasi.suhu pada PLC tidak boleh over heating

    3. Kegiatan Yang Harus Di Lakukan Saat Pemeliharaan pencegahan


       a. Pra Pemeliharaan

         Yang dimaksud dengan pra pemeliharaan ialah suatu kegiatan persiapan yang bertujuan agar nantinya pelaksanaan pemeliharaan berjalan lebih lancar. Kegiatannya antara lain :
  •  Penyiapan peralatan pemeliharaan, semakin lengkap akan semakin baik.
  • Penyiapan bahan-bahan pemeliharaan terutama yang dipakai secara rutin  bahan pembersih ,bahan pelumas, bahan pencegah korosi dan lain lain.
  • Pemasangan mesin/peralatan yang memberi peluang untuk pelaksanaan pemeliharaan.
  • Instalasi tenaga baik tenaga listrik maupun tenaga udara kempa harus memenuhi persyaratan
  • Persiapan administrasi pemeliharaan termasuk dokumen-dokumen yang perlu dipersiapan seperti data data pengecekan harian, data-data pengecekan mingguan ataupun pengecekan bulanan
  • Kebutuhan tenaga listrik harus mencukupi untuk semua kontrol atau beban
  • Pemasangan komponen-komponen harus dimungkinkan untuk pemeriksaan dan penggantian seperti card-card I/O yang bisa diganti dengan mudah

     b. Pemeliharaan Harian

      Pemeliharaan harian ialah pemeliharaan yang dilakukan setiap hari selama PLC Pneumatik digunakan baik siang maupun malam. Kegiatannya antara lain :
  • Memeriksa kondisi alat setiap akan dioperasikan.
  • Menjaga kebersihan dan ketertiban.
  • Mencegah terjadinya beban lebih.
  • Mengamati atau memperhatikan.

   c.  Pemeliharaan Berkala

      Pemeliharaan berkala dilakukan secara berkala secara terjadwal, baik mingguan, bulanan maupun tahunan. Kegiatannya antara lain :
  • Pemeriksaan / pengecekan kondisi PLC Pneumatik baik posisinya, kondisinya maupun infrastrukturnya.
  • Penyetelan-penyetelan baut-baut konektor yang kendor, kabel-kabel dan sebagainya.

2. Perbaikan PLC Pneumatik


    Perbaikan termasuk kegiatan pemeliharaan secara umum yang dilakukan terhadap alat yang mengalami gangguan atau kerusakan. Tujuannya ialah untuk memulihkan kondisi alat yang rusak sehingga dapat berfungsi kembali. Kegiatannya antara lain :

1. Trouble Shooting PLC Pneumatik

   Dengan mengerjakan ancangan desain dan trouble shooting PLC pada flowchart Gb. 23, ada beberapa kondisi yang harus kita perhatikan untuk langkah-langkah tersebut, yaitu :
  • Dalam mengintalasi input dan output pastikan mana input terminal dan output terminal rata-rata untuk type kecil kita dapat membaca informasi yang tertulis pada PLC. Tetapi untuk PLC type besar seperti C200H/HX/HG pada Omron untuk bagian input ditulis ID,IA, IM dan bagian output ditulis OD,OC, OA
  • Kemampuan arus output pada PLC, karena untuk beban yang lebih besar seperti menghidupkan motor misalnya, tidak dapat langsung output PLC disuplaikan, tetapi perlu menggunakan relay sebagai pembantu.
  • Tegangan I/O yang dipakai untuk PLC bisa tegangan VAC dan VDC sesuai pilihan kita dan pas dengan type CPU. Untuk I/O dengan VAC dan VDC harus diperhatikan dengan betul besar tegangan karena sangat erat hubungannya dengan input dan output peralatan,
  • Jenis sensor yang digunakan PNP atau NPN yang harus disesuiakan dengan input PLC
  • Jenis output, ada tiga jenis output yang tersedia yaitu :
         1.    Ouput Relay digunakan untuk tegangan AC/DC
         2.    Output Triac digunakan hanya tegangan AC
         3.    Ouput Transistor digunakan hanya untuk teganngan DC
  • Pastikan baut baut terminal I/O dalam kondisi kuat (tidak longgar)
  • Pastikan kabel komunikasi antara PLC dengan PC dalam kondisi terhubung, dengan menghubungkan secara software (lihat indikasi  pada CPU). Jika tidak terjadi komunikasi periksa kabel komunikasi atau salah Com pada software, artinya Com yang digunakan  Com 1 atau Com 2.
  • Pastikan alamat I/O pada PLC sesuai dengan alamat program yang kita buat

   Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat untuk kalian semua. Selamat Belajar dan Semangat sukses. Semoga membantu untuk tugas sekolah maupun kuliah.

Read More