Rabu, 12 Agustus 2020

Bagaimana Cara Merawat PLC Yang Efektif

  Selamat Siang Sahabat SITROTIS (Sistem Kontrol Otomatis) Blog. Pada kesempatan yang baik ini. saya akan membahas tentang. PLC lagi. Jangan pada bosen ya. Karena ini juga ilmunya sangat penting banget. Karena mengenai cara perawatan PLC. Semua yang ada di bumi harus kita rawat dan PLC pun untuk mengantisipasi terjadinya error harus ada yang namanya perawatan. Oke lanjut saja ke pembahasan.

Bagaimana Cara Merawat PLC Yang Efektif, Penerapan Sistem Preventive Maintenance Pada PLC (Progamable Logic Control)


Gambar 1. Preventive maintenance PLC
(Sumber: automationforum in) 

   Sebelum lebih jauh membaca postingan ini. Kamu bisa baca dulu tentang ilmu dasar PLC dan Hardware PLC. Bisa dengan klik link dibawah ini.

1.  Label "PLC"

   Pada dasarnya PLC di desain tahan tinggi, namun  dapat 'malfunction' jika tidak dipelihara dengan baik. Seperti konektor-konektor pada terminal I/O yang kendur, sekrup yang longgar setelah pemakaian yang lama, debu pada komponen, korosi pada terminal koneksi, PCB/PWB atau konektor lainnya.

   Tempat instalasi PLC harus terhindar dari kondisi;
  • Paparan sinar matahari langsung
  • Suhu ruangan di atas 55 derajat Celcius
  • Kelembaban di atas range 10-90 % RH
  • Kondensasi pada perubahan suhu mendadak
  • Garam
  • Gas yang mudah terbakar
  • Basah
  • Oli
  • Bahan kimia

     Cek Power supply :

    Apabila suplai tegangan jatuh di bawah 85% selama 10 nS untuk power supply AC atau 2 mS untuk power supply DC, PLC akan berhenti beroperasi dan semua output akan OFF.

     Cek Baterai PLC :

     Biasanya terdapat baterai yang tahan selama 5 tahun untuk back-up data, sedang pada mesin yang lain data diback-up oleh kapasitor di RAM yang dapat bertahan selama 20 hari. 
    Yang dimaksud dengan pemeliharaan PLC Pneumatik adalah segala upaya atau kegiatan yang sengaja dilakukan terhadap PLC Pneumatik dengan mengikuti suatu prosedur yang sistematik dengan tujuan agar PLC Pneumatik yang kita miliki dapat digunakan dengan lancar, aman dan secara teknis maupun ekonomis berumur panjang (awet). Untuk mencapai tujuan tersebut, secara sistematika kegiatan pemeliharaan dapat kita kelompokkan menjadi kelompok pemeliharan pencegahan (prevetive maintenance).

1.  Preventive Maintenance


    Perawatan yang bertujuan menjaga peralatan dan fasilitas dalam kondisi operasi yang baik dengan melakukan pemeriksaan sistematis, deteksi, dan koreksi kegagalan baru baik sebelum terjadi atau sebelum kegagalan berkembang menjadi kegagalan yang lebih besar.
    Maintenance, terhitung testing, pengukuran, adjustments, dan penggantian spare part, hal ini dikerjakan untuk mencegah kegagalan sebelum hal tersebut bisa terjadi.
Beberapa keuntungan jika kita melakukan Preventive Maintenance antara lain:
  • Peningkatan kehandalan sistem.
  • Penurunan biaya penggantian.
  • Penurunan downtime sistem.
  • Lebih baik dalam manajemen persediaan suku cadang.
    Preventive Maintenance dapat diterapkan untuk semua peralatan, namun dalam artikel ini akan dikhususkan pada PLC system. Seperti kita ketahui PLC merupakan peralatan yang sangat penting dalam sebuah plant.Kegagalan pada system ini dapat menyebabkan partial plant shutdown maupun total plant shutdown.Untuk itulah perawatan pada system ini sangatlah penting untuk dilakukan.Dengan demikian kemungkinan kegagalan dapat dikurangi.

    1. Parameter Fisik dan Kinerja Sistem Dalam Pemeliharaan PLC


      Parameter fisik dan non fisik yang perlu di perhatikan
  •   Aspek fisik yang perlu di perhatikan:
       a.  Tingkat Deposit debu pada perangkat
             Ditandai dengan adanya penebalan debu pada sekitar perangkat PLC
       b.  Timbulnya korosi
            Ditandai dengan adanya perubahan wana dari logam.logam menjadi kusam
       c.  Genangan air pada sekitar tempat instalasi PLC
            Diakibatkan kurang terawatnya tempat kerja  
  •    Aspek non fisik yang perlu di perhatikan:
       Selain parameter fisik dari PLC parameter non fisik juga mempengaruhi kinerja system dari PLC yang mulai tidak normal.kinerja non fisik yang perlu di perhatikan antara  lain yaitu:

      a.  Nilai tegangan kerja.
           Nilai dari tegangan kerja pada PLC harus pada nilai tegangan kerja standart/acuan
      b.  NilaiArus saat beroprasi
        Nilai dari arus Iput maupun output harus di perhatikan.karan dapat mempengaruhi kinerja system(sesuai dengan parameter)
      c.   Suhu pada saat peroperasi
       Suhu pada saat beroprasi juga sangat mempengaruhi system pada saat beroprasi. karena merupakan salah satu aspek yang sangat penting dari PLC (harus pada suhu yang di tetapkan)
     d.   Start up ketika system pertama di jalankan.
     e.    Electrical noise
     f.    Antivirus

   2. Metoda Monitoring.


      Dalam monitoring PLC bisa diterapkan metoda monitoring antara lain.

    a.  Aspek Fisik
  • Monitoring tingkat deposit (ketebalan) debu pada plc dengan cara melakukan peninjauan rutin dan peninjuan secara visual.
  • Monitoring korosi pada system karena akibat factor lingkungan,dengan melakukan tinjauan rutin dengan cara visual
  • Memonitoring adanya genangan air pada tempat instalasi.ruang kerja dari plc dengan melakukan peminjauan visual secara rutin dapa tempat kerja

   b.  Apek Non Fisik
  • Memonitoring tengan kerja pada (I/O) dengan cara melakukan pengukuran pada input maupun output dari PLC (tegangan input maupun output harus sama dengan tegangan referensi yang di terapkan)
  • Memonitoring arus input maupun arus output pada saat system PLC sedang beroprasi dengan cara menggunakan alat ukur.arus input maupun nilai arus input maupun arus output harus tidak melebihi nilai dari arus input maupun arus output pada saat system sedang bekeja
  • Memonitoring suhu pada perangkat dengan cara melakukan pengukuran suhu ketika system mulai beroprasi.suhu pada PLC tidak boleh over heating

    3. Kegiatan Yang Harus Di Lakukan Saat Pemeliharaan pencegahan


       a. Pra Pemeliharaan

         Yang dimaksud dengan pra pemeliharaan ialah suatu kegiatan persiapan yang bertujuan agar nantinya pelaksanaan pemeliharaan berjalan lebih lancar. Kegiatannya antara lain :
  •  Penyiapan peralatan pemeliharaan, semakin lengkap akan semakin baik.
  • Penyiapan bahan-bahan pemeliharaan terutama yang dipakai secara rutin  bahan pembersih ,bahan pelumas, bahan pencegah korosi dan lain lain.
  • Pemasangan mesin/peralatan yang memberi peluang untuk pelaksanaan pemeliharaan.
  • Instalasi tenaga baik tenaga listrik maupun tenaga udara kempa harus memenuhi persyaratan
  • Persiapan administrasi pemeliharaan termasuk dokumen-dokumen yang perlu dipersiapan seperti data data pengecekan harian, data-data pengecekan mingguan ataupun pengecekan bulanan
  • Kebutuhan tenaga listrik harus mencukupi untuk semua kontrol atau beban
  • Pemasangan komponen-komponen harus dimungkinkan untuk pemeriksaan dan penggantian seperti card-card I/O yang bisa diganti dengan mudah

     b. Pemeliharaan Harian

      Pemeliharaan harian ialah pemeliharaan yang dilakukan setiap hari selama PLC Pneumatik digunakan baik siang maupun malam. Kegiatannya antara lain :
  • Memeriksa kondisi alat setiap akan dioperasikan.
  • Menjaga kebersihan dan ketertiban.
  • Mencegah terjadinya beban lebih.
  • Mengamati atau memperhatikan.

   c.  Pemeliharaan Berkala

      Pemeliharaan berkala dilakukan secara berkala secara terjadwal, baik mingguan, bulanan maupun tahunan. Kegiatannya antara lain :
  • Pemeriksaan / pengecekan kondisi PLC Pneumatik baik posisinya, kondisinya maupun infrastrukturnya.
  • Penyetelan-penyetelan baut-baut konektor yang kendor, kabel-kabel dan sebagainya.

2. Perbaikan PLC Pneumatik


    Perbaikan termasuk kegiatan pemeliharaan secara umum yang dilakukan terhadap alat yang mengalami gangguan atau kerusakan. Tujuannya ialah untuk memulihkan kondisi alat yang rusak sehingga dapat berfungsi kembali. Kegiatannya antara lain :

1. Trouble Shooting PLC Pneumatik

   Dengan mengerjakan ancangan desain dan trouble shooting PLC pada flowchart Gb. 23, ada beberapa kondisi yang harus kita perhatikan untuk langkah-langkah tersebut, yaitu :
  • Dalam mengintalasi input dan output pastikan mana input terminal dan output terminal rata-rata untuk type kecil kita dapat membaca informasi yang tertulis pada PLC. Tetapi untuk PLC type besar seperti C200H/HX/HG pada Omron untuk bagian input ditulis ID,IA, IM dan bagian output ditulis OD,OC, OA
  • Kemampuan arus output pada PLC, karena untuk beban yang lebih besar seperti menghidupkan motor misalnya, tidak dapat langsung output PLC disuplaikan, tetapi perlu menggunakan relay sebagai pembantu.
  • Tegangan I/O yang dipakai untuk PLC bisa tegangan VAC dan VDC sesuai pilihan kita dan pas dengan type CPU. Untuk I/O dengan VAC dan VDC harus diperhatikan dengan betul besar tegangan karena sangat erat hubungannya dengan input dan output peralatan,
  • Jenis sensor yang digunakan PNP atau NPN yang harus disesuiakan dengan input PLC
  • Jenis output, ada tiga jenis output yang tersedia yaitu :
         1.    Ouput Relay digunakan untuk tegangan AC/DC
         2.    Output Triac digunakan hanya tegangan AC
         3.    Ouput Transistor digunakan hanya untuk teganngan DC
  • Pastikan baut baut terminal I/O dalam kondisi kuat (tidak longgar)
  • Pastikan kabel komunikasi antara PLC dengan PC dalam kondisi terhubung, dengan menghubungkan secara software (lihat indikasi  pada CPU). Jika tidak terjadi komunikasi periksa kabel komunikasi atau salah Com pada software, artinya Com yang digunakan  Com 1 atau Com 2.
  • Pastikan alamat I/O pada PLC sesuai dengan alamat program yang kita buat

   Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat untuk kalian semua. Selamat Belajar dan Semangat sukses. Semoga membantu untuk tugas sekolah maupun kuliah.


EmoticonEmoticon